Sabtu, 22 Februari 2014

Pengambilan Darah Vena II (Veni Puncture II)


PENDAHULUAN

A.     Pengertian
Pengambilan darah vena yaitu suatu pengambilan darah yang diambil pada pembuluh darah vena vossa cubitti, vena saphena magna/ vena supervicial lain yang cukup besar untuk mendapatkan sampel darah yang baik dan representatif dengan menggunakan spuit atau vacutainer.

B.     Peralatan Venipuncture
            1.    Tourniquet
a.    Tali karet (latex strap)
b.    Seraket
c.    Velcro-closure
d.   Menset tensimeter
2.    Jarum
a.    Steril dan sekali pakai (19-23 gauge)
b.    Ukuran jarum menunjukkan diameter lumennya
c.    Ukuran yang besar menunjukkan diameter lumen yang kecil dan sebaliknya.
3.    System tabung vakum
a.    Jarum khusus (20-22 gauge) steril
b.    Holder/adapter
c.    Tabung vakum (2-15ml)
1)   Sterildan nonsteril
2)   Tanpa zat tambahan
·      Antikoagulan
EDTA, heparin, Na-citrat, K, NH4-oksalat
·      Antiglikolitik
Na-Fluorida, Asam Iodo-asetat
·      Activator bekuan darah (chlot activator)
Partikel silica
·      Thixotropic gel separator
Jenis tabung ditandai dengan tutup berwarna
3)   Jenis tabung ditandai dengan warna tutup tutup yang berbeda-beda sesuai kegunaannya.
4.    System semprit (syringe)
a.    Terbuat dari plastic atau gelas 2-10ml
b.    Steril dan sekali pakai
c.    Ukuran jarum 21-23 gauge, 18 gauge untuk memindahkan darah ke tabung
d.   Panjang jarum 1-1,5inch
e.    Terdiri dari barrel (penampung) dan plunger (penghisap)
5.    System wing needle (Butterfly)
a.    Jarum stainless steel 1,5-0,7inch
b.    Selang/tubing 5-12inch
c.    Dapat dihubungkan dengan tabung vakum atau semprit (dengan adaptor khusus).

C.     Lokalisasi
Tempat-tempat yang dimungkinkan dilakukan pengambilan darah vena adalah sebagai berikut:
1.    Lengan: vena basilica,vena cepalica, vena mediana cubitti, vena medial-antebrachial, vena radialis.
2.    Tungkai: vena saphenous
Lokasi lain yang dapat digunakan apabila vena lengan tidak dapat dilakukan pengambilan: Vena pergelangan tangan, Vena brachialis, Vena jugularis atau sinus sagitalis (pengambilan darah vena pada bayi), Vena femoralis, Vena dorsalis pedis.




INDIKASI

Indikasi dilakukannya pengambilan darah vena:
1.    Apabila pengambilan darah dilakukan untuk pemeriksaan yang memerlukan specimen darah lebih dari 0,5 cc
2.    Bila terdapat pemeriksaan yang memerlukan serum, plasma, atau wholeblood dalam volume yang besar.
3.    Pada pengambilan darah vena dengan wing needle
Digunakan untuk vena yang kecil (orangtua, anak-anak)
4.    Pada pengambilan darah dengan sistem vacutainer
Digunakan untuk vena yang besar.

KONTRA INDIKASI

Kontra indikasi dilakukannya pengambilan darah vena:
1.    Pengambilan darah vena pada sebelah tangan yang mengalami gangguan sirkulasi darah pada klien dengan mastektomi (operasi pengangkatan payudara)
2.    Daerah edema
3.    Hematome
4.    Daerah dimana darah sedang ditransfusikan
5.    Daerah bekas luka atau terdapat tanda tanda infeksi , infiltrasi, atau thrombosis pada tempat penusukan.
6.    Daerah bekas cangkokan vascular (avsan) pada penderita gangguan ginjal
7.    Daerah intra-vena lines. Pengambilan darah pada daerah ini dapat menyebabkan darah menjadi lebih encer dan dapat meningkatkan atau menurunkan kadar zat tertentu.
8.    Lengan yang mengalami gangguan atau kelumpuhan (kelumpuhan otot dan saraf)
9.    Lengan dengan gangguan sirkulasi ataupun neurologi

 
PROSEDUR VENIPUNCTURE

A.     Metode tabung vakum
1.    Persiapan kerja
a.    Persiapan flebotomis
b.    Persiapan ruang kerja
c.    Persiapan kelengkapan alat
d.   Cuci tangan dan penggunaan sarung tangan
2.    Penerimaan pasien
a.    Identifikasi pasien
b.    Wawancara persiapan pasien (persyaratan pemeriksaan dan dukungan keberanian).
c.    Posisi pengambilan darah
·      Duduk (laboratorium klinik, rawat jalan)
·      Berbaring (laboratorium RS , rawat inap)
d.   Pasien dilarang
·      Makan/ minum
·      Mengunyah permen karet
·      Mengulum thermometer
·      Menggunakan tusuk gigi
3.    Penggunaan tourniquet
a.    Dipasang 7,5-10 cm di atas bagian yang akan dilakukan tusukan vena
b.    Pada kulit yang sensitive
·      Dipasang diatas lengan baju atau alas lain
·      Hindarkan pemasangan didaerah luka
·      Hindarkan pemasangan pada bagian lengan yang sama dengan bagian mastectomy
c.    Pemasangan harus pas
·      Terlalu ketat: darah tidaak keluar
·      Terlalu longgar: inefektif
·      Terlalu lama (lebih dari 1 menit): haemokonsentrasi/venostatis. Tourniquet harus dilepas pada saat membersihkan area venipuncture.
4.    Memilih bagian venipuncture
a.    Pada area antecubitas lengan
b.    Pengepalan tangan pasien membantu penampakan vena
c.    Palpasi membantu merasakan ukuran, kedalaman dan aliran vena
d.   Pilih vena yang besar dan tidak mudah bergerak.
5.    Membersihkan area venipuncture
a.    Bersihkan dengan kapas alcohol dengan gerakan memutar dari tengah ke tepi
b.    Biarkan 30 detik untuk pengeringan alcohol
c.    Basah: haemolisis dan nyeri
d.   Jangan keringkan dengan kapas kering atau dengan pengipasan karena dapat terkontaminasi melalui udara (airbone contaminants)
e.    Jangan menyentuh area yang sudah dibersihkan
6.    Menyiapkan peralatan dan tabung yang diperlukan
Siapkan dan periksa kebutuhan alat untuk pengambilan darah sesuai permintaan pemeriksaan dan cara pengambilannya.
7.    Tourniquet dipasang kembali
8.    Menusukkan jarum kedalam vena
a.    Posisi lubang jarum menghadap keatas sudut 15-30
b.    Selama jarum didalam vena hinari gerakannya seminimal mungkin
9.    Mengisi tabung
10.    Segera lepaskan tourniquet setelah darah mengalir
11.    Biarkan pasien membuka genggaman tangannya
12.    Memberi label pada tabung
a.    Jangan menggunakan pensil
b.    Beri data (nama, nomer lab, jam dan tanggal pengambilan, inisial phlebotomis.
c.    Jangan memberi label sebelum melakukan tusukan vena
d.   Bandingkan dengan data pada formulir permintaan.
13.    Jangan meninggalkan pelabelan sebelum selesai. perhatikan petunjuk-petunjuk khusus penanganan spesimen
a.    Harus dikirim dalam keadaan dingin, beku
b.    Harus terhindar dari cahaya
14.    Buang bahan-bahan terkontaminasi
a.    Tutup jarum
15.    Ucapkan terimakasih
Kepada pasien dan berikan informasi lain yang diperlukan
a.    Kapan boleh makan kembali
b.    Petunjuk khusus, misalnya: glukosa 2 jam PP
16.    Cuci tangan. Lepaskan sarung tangan dan cucilah tangan
17.    Serahkan spesimen
Ke bagian pemrosesan spesimen

URUTAN PENGAMBILAN DARAH  (SISTEM TABUNG)

Jika satu kali pengambilan darah dibutuhkan untuk beberapa pemeriksaan maka tabung diurutkan sebagai berikut:
1.    Tutup putih ntuk kultur darah (atau tes lain dengan spesimen steril)
2.    Tabung tertutup merah tanpa zat tambahan atau zat pemisah
3.    Tabung bertutup biru dengan anticoagulant citrat untuk test koagulasi
4.    Tabung tertutup hijau dengan anticoagulant heparin
5.    Tabung tertutup ungu muda (anticoagulant K3EDTA atau Na2EDTA)
6.    Tabung bertutup abu-abu (oxalat/fluorida)
Urutan pengambilan darah ini ditunjukkan untuk menghindari kontaminasi tabung tanpa zat tambahan oleh tabung ber zat tambahan dan antar tabung ber zat tambahan.


B.     Metode Semprit
1.    Persiapan Alat
a.    Keluarkan semprit dari plastiknya.
b.    Pasangkan jarum (tutup jangan dibuka) pada semprit.
c.    Tarik penghisap (plunger) untuk memeriksa kelancarannya.
d.   Periksa apakah ada kerusakan pada jarum.

2.    Penusukan vena
a.    Dilakukan dengan cara yang sama seperti tabung vakum.
b.    Segera lepaskan torniquet setelah darah mengalir.
c.    Tarik perlahan-lahan penghisap (plunger) dan biarkan semprit terisi darah.
Prosedur Pengambilan Lebih Dari Satu Semprit
a.    Pegang bagian penghubung jarum dengan kapas.
b.    Lepaskan semprit dari jarum.
c.    Segera hubungkan jarum dengan semprit baru.
d.   Lepaskan jarum dengan cara yang sama seperti metode tabung vakum.
3.    Pemindahan Darah Dari Semprit ke Tabung
a.    Lepaskan jarum dari semprit, hati-hati jangan sampai darah keluar.
b.    Ganti dengan jarum berukuran 18 gauge.
c.    Tusukkan jarum ke dalam tutup karet tabung dan biarkan darah terhisap secara vakum.
d.   Jangan memegang tabung dengan tangan pada saat mengisi darah.
e.    Jangan menekan darah dari syringe ke tabung.
f.     Jika tabung tidak terisi semua, tarik kembali plunger untuk menghentikan aliran.
4.    Buang Semprit dan Jarumnya
Ke wadah pembuangan khusus.


C.     Metode Wing Needle
1.    Persiapan Alat
a.    Wing needle dengan jarum 23 gauge.
b.    Luer adapter untuk beberapa sampel .
c.    Tabung kecil (pediatrik)
·       Bila kevakuman tabung besar, vena akan kolaps.
·       Volume tabung besar dengan jarum 23 gauge terjadi  hemolisis.
2.    Prosedur Metode Wing Needle
a.    Penggunaan tourniquet
b.    Keluarkan wing needle dari plastiknya.
c.    Selang dirapikan/diluruskan.
d.   Hubungkan wing needle dengan holder tabung.
e.    Pada pengambilan darah vena antecubital:
·      Memilih bagian venipuncture
·      Membersihkan area venipuncture
f.     Pada pengambilan darah tangan atau pergelangan tangan:
·       Torniquet dipasang pada bagian proximal ke bagian tulang pergelangan tangan.
·       Biarkan pasien menekuk telapak tangannya.
·      Beri alas (handuk) pada tangan.
·      pilih vene dan bersihkan.
3.    Penusukan Jarum
Jarum menghadap ke atas
a.    Posisi jarum 10 – 15 derajat.
b.    Dorong tabung vakum.
c.    Lepaskan torniquet segera setelah darah mengalir.
4.    Pengisian Tabung
Sama seperti metode tabung vakum.
5.    Pelepasan Tabung
Sama seperti metode tabung vakum.
Bila pengambilan darah sulit dan tabung belum penuh, sisa darah dalam selang dapat diambil segera.
6.    Pembuangan Wing Needle
       Dibuang di tempat khusus untuk benda tajam.
Wing needle juga dapat dipakai untuk pengambilan darah metode semprit/ spuit sebagai pengganti needle biasa.

D.      KOMPLIKASI PADA PENGAMBILAN  DARAH
1.    Alergi terhadap antiseptik dan plester
2.    Pendarahan berlebihan
3.    Hematoma terjadi karena :
a.    Vena terlalu kecil untuk jarum yang dipakai
b.    Jarum menembus seluruh dinding vena
c.    Jarum hanya menembus sebagian vena
d.   Jarum dilepaskan pada saat tormiquet masih dipasang
e.    Penekanan yang tidak adekuat setelah venipuncture
4.    Muntah
5.    Nyeri
6.    Petechiae
7.    Vene kolaps
8.    Kerusakan vena
9.    Kerusakan syaraf
10.    Aliran balik anticoagulant
11.    Terambilnya darah arteri

E.     FAKTOR-FAKTOR KEGAGALAN
1.    Kevakuman tabung berkurang (metode tabung vakum)
     Jarum telah menembus tutup karet tabung
2.    Posisi jarum salah
·      Lubang jarum menempel pada bagian atas/bawah dinding vena
·      Jarum masuk terlalu dalam
·      Jarum masuk sebagian / kurang dalam
·      Jarum masuk kedalam vena yang kolaps

F.   KOREKSI TERHADAP KEGAGALAN VENIPUNCTURE
1.    Perlahan-lahan posisi jarum diubah kearah yang tepat
2.    Pada vena yang kolaps :
·      Tekatkan torniquet
·      Lepaskan tabung dari jarum, tunggu beberapa detik sampai terdapat aliran darah
·      Coba kembali dengan tabung kecil
3.    Bila darah tetap tidak keluar, lakukan venipuncture pada bagian yang lain
4.    Bila dua kali pengambilan tetap gagal, ganti flebotomis. Bila perlu pasien diberi istirahat dahulu.


DAFTAR PUSTAKA

·         www.scribd.com, prosedur ketrampilan pengambilan darah vena, disusun oleh sopi puji astuti, 09066296494, diakses pada tanggal 21 oktober 2012 jam 14.52 WIB
·         Muliaty, Dewi; “petunjuk praktis teknik-teknik plebotomi”, laboratorium Klinik Prodia.
·         http://www.scribd.com/doc/17089618/PENGAMBILAN-SAMPEL. diunduh pada hari Sabtu, 21 Oktober 2012 jam 14.53 WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laboratorium Parasitologi Representatif

BAB I PENDAHULUAN Parasitologi adalah adalah suatu ilmu cabang biologi yang mempelajari tentang semua organisme parasit. Dalam ...