Senin, 17 Juni 2013

Kwashiorkor



BAB I
PENDAHULUAN


Pada beberapa bagian dunia terjadi peningkatan ketidakseimbangan tingkat pertumbuhan penduduk dengan tingkat produksi pangan, terutama dibelahan bumi bagian selatan. Setiap waktu, kelaparan merupakan endemik di beberapa tempat di bumi ini, dan diperburuk lagi oleh tahun-tahun panen yang gagal dan oleh peperangan. Diperkirakan ada 500 juta orang yang hampir mati kelaparan dan 12.000 orang yang setiap harinya mati karena kelaparan.di India diperkirakan 1 juta anak-anak setiap tahunnya mati karena kekurangan gizi. Dua bentuk kekurangan gizi yang paling berat pada anak-anak dan sering terjadi bersamaan adalah Marasmus dan Kwasiokor (Lehninger,1994).
Di banyak bagian dunia hanya sedikit protein yang tersedia. Karena kandungan protein bahan pangan nabati pada umumnya rendah dan protein nabati juga rendah mutunya, kekurangan yang serius terhadap protein bermutu “baik” ini selalu terjadi di kawasan dengan pertumbuhan penduduk yang cepat. Kekurangan protein yang kronis pada anak-anak disebut kwasiokor, dalam bahasa Afrika yang artinya “penyakit sapihan”. Anak-anak sempat disusui untuk masa waktu yang relative panjang, tetapi begitu mereka disapih, biasanya untuk memberikan cadangan susu bagi bayi yang berikutnya, mereka mendapatkan protein yang tidak memadai. Pertumbuhan anak-anak yang kekurangan protein terhambat, mereka menjadi kekurangan darah dan jaringan tubuh menjadi berair dan membengkak karena rendahnya tingkat serum protein, yang mengganggu peredaran air secara normal diantara jaringan-jaringan dan darah. Selain itu hati, ginjal prankreas mengalami kerusakan yang hebat. Tingkat kematian pada kwasiokor sangat tinggi. Walaupun anak-anak bisa bertaham terhadap kekurangan protein dalam suatu waktu panjang, terjadi kekurangan fisiologik yang permanen. Lebih penting lagi adalah petunjuk bahwa kekurangan protein pada masa awal anak-anak juga menimbulkan keterbelakangan dalam berfikir dan aspek-aspek kemampuan mental lainnya. Keterbelakangan tersebut terjadi dengan hebat terutama apabila kekurangan protein telah terjadi dalam dua atau tiga generasi secara berturut-turut. Kwasiokor, meskipun pertama kali dinamakan di Afrika, kini hampir menyebar di seluruh dunia akibat kekurangan persediaan protein (Lehninger, 1994).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laboratorium Parasitologi Representatif

BAB I PENDAHULUAN Parasitologi adalah adalah suatu ilmu cabang biologi yang mempelajari tentang semua organisme parasit. Dalam ...