Rabu, 17 April 2013

Pewarnaan Negatif



1.       Tujuan : Untuk mengamati morfologi organisme yang sukar diwarnai oleh pewarna sederhana
·         Metode ini bukan untuk mewarnai bakteri, tetapi untuk mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap.
·         Metode ini meliputi pencampuran M.O. didalam setetes tinta India (Nigrosin) lalu menyebarkannya diatas sebuah kaca obyek.
·         M.O tampak transparan & tampak jelas diantara medan yang gelap.
·         Tidak mengalami pemanasan

2.       Dasar Teori : Prinsip pewarnaan negative adalah mewarnai latar belakang objek atau sel, tidak mewarnai
objek. Hasil pemanasan menunjukkan latar belakan tampak hitam gelap dan sel transpran karena sel tidak mampu menyerap sel tersebut. Cara ini banyak digunakan untuk mengetahui morfologi dan ukuran sel serta untuk sel yang sulit terwarnai seperti Spirochaeta.


                 

3.       Pernyataan peringatan : noda negatif semua logam berat, harus ditangani karena racun dan berbahaya.
Tetesan noda kering harus ditangani dengan hati-hati untuk menghindari inhalasi. Semua limbah harus dibuang sesuai dengan kelembagaan pedoman untuk limbah berbahaya Jika bekerja dengan virus patogen atau. bakteri, perlu dicatat bahwa pewarnaan negatif tidak membunuh semua patogen. Jadi, agen infeksius harus dinonaktifkan sebelum pewarnaan negatif atau grid harus disterilisasi oleh gas atau radiasi ultraviolet sebelum ditangani atau dimasukkan ke mikroskop elektron Jika kelangsungan hidup patogen dipertanyakan,. keselamatan yang tepat tindakan pencegahan harus digunakan, dan setelah pewarnaan negatif, grid harus diuji untuk kelangsungan hidup patogen sebelum menentukan prosedur keselamatan yang diperlukan untuk menjadi digunakan dalam studi masa depan.

4.       Alat Dan Bahan :
·         objek glass, lampu spirtus , mikroskop
·         jarum ohse
·         Akuades steril
·         biakan murni : Staphylococcus aureus, Bacillus subtillis
·         Cat : nigrosin, tinta india

5.       Cara Pengecatan :
·         Siapkan 2 objek glass yang bersih dan bebas lemak
·         Letakkan setetes(kira-kira diameter 3 mm) tinta pada ujung kanan gelas benda pertama
·         Ambil bikan murni dengan menggunakan jarum ose secara aseptic dan campurkan dengan tinta india tadi
·         Gelas benda lainnya (gelas benda kedua) membentuk sudut 45 derjat terhadap gelas benda pertama sehingga cairan memenuhi area kontak lalu dorong dengan cepat gelas benda kedua kea rah ujung kiri gelas benda kedua tipis merata
·         Kering udarakan dan jangan di fiksasi!!!
·         Amatai preparat dengan perbesaran kuat dengan menggunakan minyak imersi
·         Gambar hasil pengecatan



 

6.       Pembahasan :
·         factor-fator yang mempengaruhi pengecatan negatif adalah smear, umur bakteri, preparat belum kering udara.
·         pewarnaan negative berguna untuk pengukuran sel karena pada pewarnaan negative sel akan terlihat lebih jelas karena sel berwarna transparan dan backgroundnya(latar belakang) berwarna hitam.
·         disebut pewarnaan negatif karena pada pewarnaan ini yang di cat adalah latar belakangnya bukan pada objeknya (bakterinya)
·         keuntungan pewarnaan negatif adalah sel mudah dilihat karena kontras dengan latar belakangnya.
·         Kerugian pewarnaan negatif adalah susah dilakukan karena butuh skill dan pengalaman pada waktu menggeser objek glass kedua terhadap objek glass pertama. Kalau terlalu di tekan maka catnya akan terlalu tipis, jika nggak di tekan catnya akan terlalu tebal dan pada akhirnya sulit untuk mengamati sel bakteri.


DAFTAR PUSTAKA

Hayat, MA, dan SE Miller. 1990. Pewarnaan negatif. McGraw-Hill, Inc, NY. 253 hal
Nermut, MV 1982. Lanjutan metode dalam mikroskop elektron virus. DI: CR Howard
(Ed.), Perkembangan baru dalam praktis virologi. Alan R. Liss, NY. 343p.

Selasa, 16 April 2013

Penyakit Jantung

Jenis Sakit Jantung

Jenis Penyakit Jantung
Jenis Penyakit Jantung
Penyakit yang berkaitan erat dengan masalah pembuluh darah ini merupakan penyakit yang sangat menakutkan karena penyakit jantung termasuk penyebab utama kematian di negara maju, bahkan saat ini di indonesia penyakit jantung  menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian.
Penyakit jantung dan masalah pembuluh darah sering dianggap sebagai penyakit monopoli orang tua. Dahulu memang penyakit tersebut diderita oleh orang tua terutama yang berusia 60 tahun keatas, karena usia juga merupakan salah satu faktor resiko terkena penyakit jantung dan stroke

Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner ditandai dengan adanya endapan lemak (ateroma atau plak) yang berkumpul di dalam sel dan melapisi dinding arteri koroner (pembuluh koroner) yang secara bertahap penumpukan lemak ini akan menyebar hingga pada bagian percabangan dua arteri utama.
jantung koroner
jantung koroner
Terjadinya proses pembentukan ateroma (aterosklerosis) yang terus membesar akan berpotensi memecah ateroma hingga beberapa bagian dan sebagian dari  pecahan ateroma tersebut biasanya akan masuk kedalam aliran darah dan membentuk bekuan-bekuan darah atau gumpalan darah yang nantinya akan mempersempit pembuluh darah arteri dan menyumbat aliran darah menuju jantung
Jika penyumbatan arteri koroner semakin memburuk maka akan mengakibatkan terjadinya iskemi (berkurangnya pasokan darah) pada otot jantung dan  menyebabkan kerusakan pada sel-sel jantung. Sehingga menyebabkan angina (nyeri dada) dan serangan jantung (infar miokardial)

Video : 

Gagal Jantung : Penyakit jantung  karena berkurangnya kemampuan kerja jantung

Gagal jantung adalah suatu keadaan serius, dimana jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung) tidak mampu memenuhi kebutuhan normal tubuh akan oksigen dan zat zat makanan.
Jantung Koroner
Jantung Koroner
Dengan kata lain adalah berhentinya sirkulasi normal darah yang disebabkan karena adanya kegagalan dari ventrikel jantung untuk kontraksi secara efektif pada saat systole akan menghentikan .
Akibat kekurangan penyediaan darah, menyebabkan kematian sel dari kekurangan oksigen. Cerebral hypoxia atau kekurangan penyediaan oksigen ke otak menyebabkan korban kehilangan kesadaran dan berhenti bernafas dengan tiba-tiba
Gagal jantung adalah kondisi gawat medis yang bila tidak ditangani dengan segera akan menyebabkan kematian dalam waktu beberapa menit. Pertolongan pertama untuk orang yang terkena gagal jantung adalah cardiopulmonary resscitation. Kadang orang salah mengartikan gagal jantung sebagai berhentinya jantung, karena sebenarnya istilah gagal jantung menunjukkan berkurangnya kemampuan jantung untuk mempertahankan beban kerjanya

Penyakit Serangan Jantung

Serangan jantung (infark miokardial) adalah suatu keadaan dimana secara tiba-tiba terjadi pembatasan atau pemutusan aliran darah ke jantung, yang menyebabkan otot jantung (miokardium) mati karena kekurangan oksigen.
serangan jantung
Mekanisme serangan jantung :
Video :

Kebanyakan serangan jantung terjadi karena penyempitan pembuluh arteri yang berlangsung selama bertahun-tahun, ini bisa disebakan karena timbunan lemak pada dinding arteri / urat nadi, beberapa faktor yang menyebabkan pembentukan timbunan lemak tersebut antara lain adalah merokok, tekanan darah tinggi, diet yang tidak benar, kurang olah raga, obesitas/kegemukan dan lain-lain.
Di Inggris, pada usia antara 30-69 tahun, terdapat 6 dari 1000 orang laki-laki terkena penyakit serangan jantung setiap tahun, sedangkan untuk wanita lebih rendah yaitu 2 dari 100 orang. Pria mempunyai kemungkinan tiga kali lebih besar dari wanita. Setengah dari penderitanya kemudian terkena komplikasi serius lalu meninggal akibat gagal jantung (cardiac arrest) secara penuh karena jantung secara  total berhenti bekerja dalam 3 sampai 4 jam setelah serangan jantung tersebut. Hal ini menunjukkan betapa penangan penyakit jantung harus ditangani secara cepat.

sumber : isa & Laras

Gagal Ginjal



Pengertian Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah keadaan dimana kedua ginjal tidak bisa menjalankan fungsinya.
Gagal ginjal dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :
1.      Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif yang akhirnya akan mencapai gagal ginjal terminal.
2.      Gagal Ginjal Akut (GGA) adalah suatu sindrom akibat kerusakan metabolik atau patologik pada ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang mendadak dalam waktu beberapa hari atau beberapa minggu dengan atau tanpa oliguria sehingga mengakibatkan hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeotasis tubuh.
Anatomi Ginjal
Ginjal adalah organ ekskresi yang berperan penting dalam mempertahankan keseimbangan internal dengan jalan menjaga komposisi cairan tubuh/ekstraselular. Ginjal merupakan dua buah organ berbentuk seperti kacang polong, berwarna merah kebiruan.
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen., terutama di daerah lumbal disebelah kanan dan kiri tulang belakang, dibungkus oleh lapisan lemak yang tebal di belakang peritoneum atau di luar rongga peritoneum. Ketinggian ginjal dapat diperkirakan dari belakang dimulai dari ketinggian vertebra torakalis sampai vertebra lumbalis ketiga. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri karena letak hati yang menduduki ruang lebih banyak di sebelah kanan. Masing-masing ginjal memiliki panjang 11,25 cm, lebar 5-7 cm dan tebal 2,5 cm.. Berat ginjal pada pria dewasa 150-170 gram dan wanita dewasa 115-155 gram.
Ginjal ditutupi oleh kapsul tunika fibrosa yang kuat, apabila kapsul di buka terlihat permukaan ginjal yang licin dengan warna merah tua.
Ginjal terdiri dari bagian dalam, medula, dan bagian luar, korteks.
a.       Bagian dalam (interna) medula. Substansia medularis terdiri dari piramid renalis yang jumlahnya antara 8-16 buah yang mempunyai basis sepanjang ginjal, sedangkan apeksnya menghadap ke sinus renalis. Mengandung bagian tubulus yang lurus, ansa henle, vasa rekta dan duktus koligens terminal.
b.      Bagian luar (eksternal) korteks. Subtansia kortekalis berwarna coklat merah, konsistensi lunak dan bergranula. Substansia ini tepat dibawah tunika fibrosa, melengkung sepanjang basis piramid yang berdekatan dengan sinus renalis, dan bagian dalam di antara piramid dinamakan kolumna renalis. Mengandung glomerulus, tubulus proksimal dan distal yang berkelok-kelok dan duktus koligens.
Struktur halus ginjal terdiri atas banyak nefron yang merupakan satuan
fungsional ginjal. Kedua ginjal bersama-sama mengandung kira-kira 2.400.000
nefron. Setiap nefron bisa membentuk urin sendiri. Karena itu fungsi dari satu nefron dapat menerangkan fungsi dari ginjal.
Nefron terdiri dari bagian-bagian berikut :
a.       Glomerulus. Bagian ini merupakan gulungan atau anyaman kapiler yang terletak di dalam kapsul Bowman dan menerima darah arteriolaferen dan meneruskan darah ke sistem vena melalui arteriol eferen. Glomerulus berdiameter 200μm, mempunyai dua lapisan Bowman dan mempunyai dua lapisan selular yang memisahkan darah dari dalam kapiler glomerulus dan filtrat dalam kapsula Bowman.
b.      Tubulus proksimal konvulta. Tubulus ginjal yang langsung berhubungan dengan kapsula Bowman dengan panjang 15 mm dan diameter 55μm.
c.       Gelung henle (ansa henle). Bentuknya lurus dan tebal diteruskan ke segmen tipis, selanjutnya ke segmen tebal panjangnya 12 mm, total panjang ansa henle 2-14 mm.
d.      Tubulus distal konvulta. Bagian ini adalah bagian tubulus ginjal yang berkelokkelok dan letaknya jauh dari kapsula Bowman, panjangnya 5 mm. Tubulus distal dari masing-masing nefron bermuara ke duktus koligens yang panjangnya 20 mm.
e.       Duktus koligen medula. Ini saluran yang secara metabolik tidak aktif. Pengaturan secara halus dari ekskresi natrium urine terjadi di sini. Duktus ini memiliki kemampuan mereabsorbsi dan mensekresi kalsium.


Gambar 2.1 Anatomi Ginjal
Fungsi Ginjal
Fungsi ginjal secara keseluruhan di bagi dalam dua golongan yaitu :4
1.      Fungsi ekskresi
a.       Mengekskresi sisa metabolisme protein, yaitu ureum, kalium, fosfat, sulfat anorganik, dan asam urat.
b.      Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
c.       Menjaga keseimbangan asam dan basa.
2.       Fungsi Endokrin
a.       Partisipasi dalam eritropoesis. Menghasilkan eritropoetin yang berperan dalam pembentukan sel darah merah.
b.      Menghasilan renin yang berperan penting dalam pengaturan tekanan darah.
c.       Merubah vitamin D menjadi metabolit yang aktif yang membantu penyerapan kalsium.
d.      Memproduksi hormon prostaglandin, yang mempengaruhi pengaturan garam dan air serta mempengaruhi tekanan vaskuler.

Determinan GGA
GGA adalah suatu penyakit tidak menular yang merupakan suatu sindrom
klinis yang ditandai dengan penurunan mendadak (dalam beberapa jam sampai
beberapa hari) laju filtrasi glomerulus (LFG), disertai sisa metabolisme (ureum dan kreatinin). GGA merupakan suatu sindrom klinis oleh karena dapat disebabkan oleh berbagai keadaan dengan patofisiologi yang berbeda-beda.
1.      Umur dan jenis kelamin
2.      Pekerjaan
Orang-orang yang pekerjaannya berhubungan dengan bahan-bahan kimia
akan dapat mempengaruhi kesehatan ginjal. Bahan-bahan kimia yang berbahaya jika terpapar dan masuk kedalam tubuh dapat menyebabkan penyakit ginjal. Misalnya pada pekerja di pabrik atau industri.
3.      Perilaku minum
Air merupakan cairan yang sangat penting di dalam tubuh. Lebih kurang 68% berat tubuh terdiri dari air. Minum air putih dalam jumlah cukup setiap hari adalah cara perawatan tubuh terbaik. Air ini sebagai simpanan cairan dalam tubuh. Sebab bila tubuh tidak menerima air dalam jumlah yang cukup tubuh akan mengalami dehidrasi. Di mulai dengan simpanan air tubuh yang mengalami penurunan yang mengakibatkan gangguan kesehatan. Organ-organ tubuh yang vital juga sangat peka terhadap kekurangan air, salah satunya adalah ginjal. Ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik bila tidak cukup air.
Pada proses penyaringan zat-zat racun, ginjal melakukannya lebih dari 15 kali setiap jam, hal ini membutuhkan jumlah air yang banyak sebelum diedarkan ke dalam darah. Bila tidak cukup cairan atau kurang minum, ginjal tidak dapat bekerja dengan sempurna maka bahan-bahan yang beredar dalam tubuh tidak dapat dikeluarkan dengan baik sehingga dapat menimbulkan keracunan darah dan menyebabkan penyakit ginjal.
4.      Riwayat penyakit sebelumnya.
Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan penyakit GGA, yaitu :
a.       Penyebab penyakit GGA Prarenal, yaitu : Hipovolemia, Vasodilatasi sistemik, Penurunan curah jantung/kegagalan pompa jantung.
b.      Penyebab penyakit GGA renal, yaitu : Kelainan glomerulus, Penyakit kompleks autoimun, Hipertensi maligna, Kelainan tubulus.
c.       Penyebab penyakit GGA postrenal, yaitu : Obstruksi intra renal, Obstruksi ekstra renal,
Klasifikasi GGA
Klasifikasi GGA dapat dibagi dalam tiga katagori utama, yaitu :
1.      GGA Prarenal
GGA Prarenal adalah terjadinya penurunan aliran darah ginjal (renal hypoperfusion) yang mengakibatkan penurunan tekanan filtrasi glomerulus dan kemudian diikuti oleh penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG).
Keadaan ini umumnya ringan yang dengan cepat dapat reversibel apabila perfusi ginjal segera diperbaiki. Pada GGA prarenal aliran darah ginjal walaupun berkurang masih dapat memberikan oksigen dan substrat metabolik yang cukup kepada sel-sel tubulus. Apabila hipoperfusi ginjal tidak segera diperbaiki, akan mengakibatkan NTA. GGA prarenal merupakan kelainan fungsional, tanpa adanya kelainan histologik atau morfologi pada nefron.
2.      GGA Renal
GGA renal yaitu kelainan yang berasal dari dalam ginjal dan yang secara tibatiba menurunkan pengeluaran urin. Katagori GGA ini selanjutnya dapat dibagi menjadi :
a.       Keadaan yang mencederai kapiler glomerulus atau pembuluh darah kecil ginjal lainnya
b.      Keadaan yang merusak epitel tubulus ginjal,
c.       Keadaan yang menyebabkan kerusakan interstisium ginjal.
Tubulus ginjal merupakan tempat utama penggunaan energi pada ginjal, yang mudah mengalami kerusakan bila terjadi iskemia atau oleh obat nefrotoksik, oleh karena itu kelainan tubulus yang disebut Nekrosis Tubular Akut (NTA) merupakan penyebab terbanyak GGA renal.
3.      GGA Postrenal
GGA postrenal adalah suatu keadaan dimana pembentukan urin cukup, namun alirannya dalam saluran kemih terhambat. Penyebab tersering adalah obstruksi. Obstruksi aliran urin ini akan mengakibatkan kegagalan filtrasi glomerulus dan transpor tubulus sehingga dapat mengakibatkan kerusakan yang permanen, tergantung berat dan lamanya obstruksi.

Gambar 2.2 Klasifikasi GGA

Perjalanan Klinis GGA
Perjalanan klinis GGA di bagi menjadi 3 stadium, yaitu :
1.      Stadium Oliguria
Stadium oliguria biasanya timbul dalam waktu 24 sampai 48 jam sesudah terjadinya trauma pada ginjal. Produksi urin normal adalah 1-2 liter/24jam. Pada fase ini pertama-tama terjadi penurunan produksi urin sampai kurang dari 400cc/24 jam. Tidak jarang produksi urin sampai kurang dari 100cc/24 jam, keadaan ini disebut dengan anuria. Pada fase ini penderita mulai memperlihatkan keluhan-keluhan yang diakibatkan oleh penumpukan air dan metabolit-metabolit yang seharusnya diekskresikan oleh tubuh, seperti mual, muntah, lemah, sakit kepala, kejang dan lain sebagainya. Perubahan pada urin menjadi semakin kompleks, yaitu penurunan kadar urea dan kreatinin. Di dalam plasma terjadi perubahan biokimiawi berupa peningkatan konsentrasi serum urea, kreatinin, elektrolit (terutama K dan Na).
2.      Stadium Diuresis
Stadium diuresis dimulai bila pengeluran kemih meningkat sampai lebih dari 400 ml/hari, kadang-kadang dapat mencapai 4 liter/24 jam. Stadium ini berlangsung 2 sampai 3 minggu. Volume kemih yang tinggi pada stadium ini diakibatkan karena tingginya konsentrasi serum urea, dan juga disebabkan karena masih belum pulihnya kemampuan tubulus yang sedang dalam masa penyembuhan untuk mempertahankan garam dan air yang difiltrasi. Selama stadium dini diuresi, kadar urea darah dapat terus meningkat, terutama karena bersihan urea tak dapat mengimbangi produksi urea endogen. Tetapi dengan berlanjutnya diuresis, azotemia sedikit demi sedikit menghilang, dan pasien mengalami kemajuan klinis yang benar.
3.      Stadium Penyembuhan
Stadium penyembuhan GGA berlangsung sampai satu tahun, dan selama masa itu, produksi urin perlahan–lahan kembali normal dan fungsi ginjal membaik secara bertahap, anemia dan kemampuan pemekatan ginjal sedikit demi sedikit membaik, tetapi pada beberapa pasien tetap menderita penurunan glomerular filtration rate (GFR) yang permanen.

Gejala-Gejala GGA
Gejala klinis yang terjadi pada penderita GGA, yaitu :
a.       Penderita tampak sangat menderita dan letargi disertai mual, muntah,anemia), dan hipertensi.
b.      Nokturia (buang air kecil di malam hari).
c.       Pembengkakan tungkai, kaki atau pergelangan kaki. Pembengkakan yang menyeluruh (karena terjadi penimbunan cairan).
d.      Berkurangnya rasa, terutama di tangan atau kaki.
e.       Tremor tangan.
f.       Kulit dari membran mukosa kering akibat dehidrasi.
g.      Nafas mungkin berbau urin (foto uremik), dan kadang-kadang dapat dijumpai adanya pneumonia uremik.
h.      Manisfestasi sistem saraf (lemah, sakit kepala, kedutan otot, dan kejang).
i.        Perubahan pengeluaran produksi urine (sedikit, dapat mengandung darah, berat jenis sedikit rendah, yaitu 1.010 gr/ml)
j.        Peningkatan konsentrasi serum urea (tetap), kadar kreatinin, dan laju endap darah (LED) tergantung katabolisme (pemecahan protein), perfusi renal, serta asupan protein, serum kreatinin meningkat pada kerusakan glomerulus.
k.      Pada kasus yang datang terlambat gejala komplikasi GGA ditemukan lebih menonjol yaitu gejala kelebihan cairan berupa gagal jantung kongestif, edema paru, perdarahan gastrointestinal berupa hematemesis, kejang-kejang dan kesadaran menurun sampai koma.

Sumber ; http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16621/4/Chapter%20II.pdf


Laboratorium Parasitologi Representatif

BAB I PENDAHULUAN Parasitologi adalah adalah suatu ilmu cabang biologi yang mempelajari tentang semua organisme parasit. Dalam ...